Hai Teman-teman,
Nama saya Sherly Tjiatawi
Kelas 8-6
Sekolah di SMP Sutomo1
Disini saya akan menceritakan tentang materi pelajaran yang saya suka.
Pertama saya sangat menyukai pelajaran S.Lukis. Kenapa saya suka s.lukis? Mmhh,karena s.lukis adalah hobby saya sejak kecil.
Saya sangat senang mengetahui berbagai macam tentang pelajaran s.lukis.
Saya akan memberitahukan teman-teman berbagai hal tentang s.lukis (:
Kesenirupaan
yang berkembang di Indonesia tidak banyak diketahui. Hal itu karena karya tulis
yang mengupas perjalanan seni rupa masih sedikit dan terbatas pada kalangan
akademis. Namun seiring peerjalan waktu dan kemajuan teknologi, sejarah seni
rupa di Indonesia mulai jelas. Secara singkat perkembangan kesenirupaan
khususnya seni lukis di Indonesia meliputi seni prasejarah, sejaraseni
Indonesia-Hindu, seni Indonesia-Islam, dan seni Indonesia Modern.
1. Seni
Lukis Zaman Prasejarah Indonesia
Pada
zaman prasejarah, seni lukis memegang
peranan penting karena setiap lukisan mempunyai makna dan maksud tertentu. Pada
zaman tersebut lukisan dibuat pada dinding-dinding gua. Ditandai dengan
menempelkan tangan di dinding gua, lalu
disemprotkan dengan kunyahan daun-daunan atau batu mineral berwarna. Teknik
menyemprot ini dikenal dengan nama aerograph.
Selain itu, media lain dalam pembuatan seni lukis menggunakan media tanah liat.
Pewarna yang digunakan berasal dari bahan-bahan alami seperi mineral dan lemak
binatang. Pada umumnya tujuan dari pembuatan seni rupa pada zaman ini adalah
bersifat magis.
Salah
satu conoth karya lukis yang dihasilkan pada zaman prasejarah dapat dilihat di
Gua Leang-Leang Pattakere di Maros,
Sulawesi Selatan. Lukisan tersebut menggambarkan adegan perburuan . selain itu,
ada juga lukisan pada dinding-dinding gua di pantai selatan Irian Jaya (papua).
Lukisan yang terdapat pada tempat tersebut menggambarkan tentang nenek moyang. Hal yang menarik perhatian pada lukisan di
tempat tersebut yang tersebar di daerah yang am,at luas itu adlah siluet tangan
yang terdapat di manamana. Cap tangan ini terdapat pula di Sulawesi Selatan,
pada lukisan di tebing batu diteluk Sulaeman Seram, di teluk Berau Papua, dan
di pulau Arguni dan kepulauan Kei. Selain motif bayngan tangan, motif yang
terdapat di banyak tempat ialah sosok maunisa, perahu, matahaari, bulan,
burung, ikan, kura-kura-manusia, kadal kaki, dan babi rusa.
2.
Seni
Lukis Zaman Hindu Klasik Indoensia
Setelah
zaman prasejarah berkhir, bangsa Indonesia telah memiliki berbagai macam
keahlian seperti pembuatan batu besar berbentuk piramida beurndak, seni tuang
logam, pertanian dan peralatannya, seni pahat, serta pembuatan batik yang
dikembangkan dengan menambah unsur-unsur baru pada awal masuknya pengaruh
Hindu. Zaman ini meupakan babak baru dalam periodisasi kebudayaan Indonesia dan
dapat dikatakan sebagia zaman sejarah karena pada zaman ini telah ditemukan
peninggalan berupa tulisan. Hal inio terjadi karena kebudayaan di Indonesia
telah terjadi kontak dengan kebudayaan di India. Tema agama merupakan tema yang
umum dijumpai pada masa ini, selain tema mitologi, legenda dan cerita sejaarah.
Contohnya adalah lukisan Bali Klasik yang berisis cerita Ramayana dan
Mahabarata. Gaya yang dipakai pada pahatan dinding candizaman Majapahit adalah
gaya eayang dengan komposisi bidang mendatar yang padat dan sarat akan stilasi.
Warna lukisan terbatas pada warna-warna yang dapat dicapai bahan alami seperti
kulit penyu, daun-daunan, tanah dan jelaga. Lukisan pada umumnya dibuat pada
kain memanjang tanpa bingkai, dan tampak seprti gulungan. Seperti juga pahatan
dinding candi dan gambar lontar, fungsi dari lukisan Bali Klasik adalah sebagai
media pendidikan sesuai dengan ajaran agama atau falsafah hidup zaman Hindu.
Seni lukis di
Bali mulai berlangsung ketika kebudayaan Hindu Jawa Timur terdesak oleh
kebudayaan Islam. Keberadaan seni lukis yang menyatu dan berakulturasi dengan
kebudayaan Hindu menjadi khas dan dikenal oleh berbagai negara hingga kini.
Perkembangan seni lukis Hindu-Bali dapat diuraikan dalam tiga bagian, yaitu
seni lukis Kamasan, seni lukis Pita Maha, dan seni lukis Seniman Muda.
3.
Seni
Lukis Islam Indonesia
Seperti
pada zaman Hindu, kesenian Islam di Indonesia berpusat di istana. Seorang
seniman tugasnya tidak semata-mata menciptakan karya seni, akan tetapi ia juga
seorang ahli dalam berbagai ilmu pengetahuan dan filsafat, di samping mengenal
cabang seni lainnya. Pada seni Islam, terdapat suatu pantangan untuk melukiskan
motif makhluk hidup dalam bentuk realistis. Para seniman melakukan upaya
kompromistis dengan kebudayaan sebelumnya. Dalam hal ini toleransi Islam
mendukung proses kesinambungan tradisi seni rupa sebelumnya, tetapi dengan
nafas baru, seperti hiasan dengan motif stilasi binatang dan manusia dipadukan
dengan huruf Arab, baik dalam penerapan elemen estetis pada mesjid, penggarapan
seni kriya, lukisan atau kaligrafi. Adapun pembuatan patung, dibuat demikian
tersamar sehingga seolah-olah gambaran ini hanya berupa hiasan dedaunan atau
flora. Biasanya lukisan dibuat sebagai hiasan yang menggambarkan cerita-cerita
tokoh dalam pewayangan atau lukisan binatang candra sangkala dan tentang
riwayat nabi. Adapun bentuk lukisan yang disamarkan seperti lukisan kaca yang
berasal dari Cirebon.
4.
Seni
Lukis Indonesia Baru
Seni
lukis Indonesia baru yang berkembang di Indonesia seperti juga kesenian pada
umumnya tidak dapat sepenuhnya dipahami tanpa menempatkannya dalam keseluruhan
kerangka masyarakat dan kebudayaan Indonesia. Perkembangan karya seni lukis
Indonesia dipengaruhi kuat oleh kekuatan sejarah. Seni lukis Indonesia baru
berkembang setelah masa seni lukis Islam. dan seni lukis pada masa ini
mengalami perkembangan yang sangat pesat seiring dengan perkembangan senirupa
indonesia dimana tokohnya seperti Raden Saleh, Affandi, Basuki Abdullah dan
kawan-kawan yang sudah saya pernah posting sebelumnya dan bisa anda baca
disini.
Macam-macam Seni Lukis berdasarkan tujuan
pembuatannya
Dalam
membuat sebuah karya seni lukis, para seniman memiliki berbagai macam tujuan
dan alasan pembuatan karya tersebut. Tujuan-tujuan yang dipilih oleh para
seniman antara lain tujuan religius, magis, simbolis, estetis, komersil, dan
ekspresi.
a.
Seni Lukis untuk Tujuan Religius
Seorang seniman yang memiliki tujuan religius
menjadikan lukisan yang dibuatnya sebagai pengabdian yang ditunjukan kepada
Tuhan, nenek moyang, atau para dewa, baik politheisme atau monotheisme. Salah
satu bentuk lukisan yang dibuat dengan tujuan religius adalah lukisan pada gua
leang-leang di Maros, Sulawesi Selatan.
b.
Seni Lukis untuk Tujuan Magis
Seorang seniman yang memiliki tujuan magis menjadikan
lukisan yang dibuat untuk mendatangkan magis atau sihir. Lukisan ini bersifat
primitif. Akan tetapi, pelukis modern juga banyak yang melukis tema dan motif
primitif agar menimbulkan kesan magis. Mereka menganut paham primitivisme.
Seniman-seniman yang banyak melukis tema dan motif primitif banyak terdapat di
Bali.
c.
Seni Lukis sebagai Tujuan Simbolis
Seorang seniman yang memiliki tujuan simbolis
melakukan kegiatan melukis untuk melambangkan suatu cita-cita kehidupan pribadi
atau kelompok. Misalnya, cita-cita berupa kebahagiaan, kedamaian, kekuatan, dan
kehendak positif yang bermanfaat bagi manusia. Contoh lukisan yang dibuat
dengan tujuan simbolis adalah lukisan kepahlawanan Pangeran Diponegoro karya
Basuki Abdullah.
d.
Seni Lukis untuk Tujuan Estetis
Seorang seniman yang memiliki tujuan estetis akan
melukis dengan sematamata mengutamakan rasa keindahan saja sehingga lukisannya
dapat dinikmati sebagai penghias dekorasi. Contoh lukisan yang memiliki tujuan
estetis adalah lukisan pemandangan atau lukisan kegiatan masyarakat.
e.
Seni Lukis untuk Tujuan Komersil
Seorang seniman yang memiliki tujuan komersil akan
melukis dengan mengutamakan selera pembeli. Contohnya adalah para pelukis di
jalan.
f.
Seni
Lukis untuk Tujuan Ekspresi
Seorang pelukis yang melukis dengan tujuan ekspresi akan
melukis untuk mengekspresikan perasaannya sendiri, tanpa melihat unsur-unsur
lain. Di sini seniman benar-benar total mencurahkan semua ekspresi dan
perasaannya ke dalam sebuah lukisan. Teknik yang dipakai pun beragam dan
biasanya seorang seniman ini mempunyai teknik khas tersendiri.
Nah,teman-teman itu sejarah-sejarah s.lukis di Indonesia(:
Saya akan memberitahukan lagi aliran-aliran s.lukis(:
Aliran-aliran s.lukis
1. Aliran Neo-Klasik
Pecahnya revolusi Perancis pada tahun 1789, merupakan titik akhir dari kekuasaan feodalisme di Perancis yang pengaruhnya terasa juga ke bagian-bagian dunia lainnya. Revolusi ini tidak hanya perubahan tata politik dan tata social, tetapi juga menyangkut kehidupan seni. Para seniman menjadi bebas dalam memperturutkan panggilan hati masing-masing, dimana mereka berkarya bukan karena adanya pesanan, melainkan semata-mata ingin melukis saja.
Maka dengan demikian mulailah riwayat seni lukis modern dalam sejarah yang ditandai dengan individualisasi dan isolasi diri. Jacques Louis David adalah pelukis pertama dalam babakan modern. Pada tahun 1784, David melukiskan “SUMPAH HORATII”. Lukisan ini menggambarkan Horatius , bapak yang berdiri di tengah ruangan sedang mengangkat sumpah tiga anak laki-lakinya yang bergerombol di kiri, sementara anak perempuannya menangis di sebelah kanan.
Lukisan ini tidak digunakan untuk kenikmatan, melainkan untuk mendidik, menanamkan kesadaran anggota masyarakat atas tanggung jawabnya terhadap Negara. J.L. David merupakan pelopor aliran Neo-Klasik, dimana lukisan Neo-Klasik bersifat Rasional, objektif, penuh dengan disiplin dan beraturan serta bersifat klasik.
Ciri-cirinya Lukisan Neo-Klasik :
a.Lukisan terikat pada norma-norma intelektual akademis.
b.Bentuk selalu seimbang dan harmonis.
c.Batasan-batasan warna bersifat bersih dan statis.
d.Raut muka tenang dan berkesan agung.
e.Berisi cerita lingkungan istana.
f.Cenderung dilebih-lebihkan.
Tokoh penerus J.L. David dalam Neo-Klasik adalah JEAN AUGUAST DOMINIQUE INGRES (1780-1867)
2. Aliran Romantik

Lukisan-lukisan romantik cenderung menampilkan :
Hal yang berurusan dengan perasaan seseorang (sangat ditentang dalam aliran Neo- Klasik)
Eksotik, kerinduan pada masa lalu
Digunakan untuk perasaan dari penontonnya
Kecantikan dan ketampanan selalu dilukiskan
Ciri-ciri aliran Romantis sebagai berikut :
a.Lukisan mengandung cerita yang dahsyat dan emosional.
b.Penuh gerak dan dinamis.
c.Warna bersifat kontras dan meriah.
d.Pengaturan komposisi dinamis.
e.Mengandung kegetiran dan menyentuh perasaan.
f.Kedahsyatan melebihi kenyataan.
Tokoh-tokhnya antara lain :
a.Eugene Delacroix
b.Theodore Gericault
c.Jean Baptiste
d.Jean Francois Millet
3. Aliran Realisme
Realisme merupakan aliran yang memandang dunia tanpa ilusi, mereka menggunakan penghayatan untuk menemukan dunia. Salah seorang tokoh Realisme yang bernama “Courbet” dari Perancis
4. Aliran Naturalisme

Aliran Naturalisme adalah aliran yang mencintai dan memuja alam dengan segenap isinya. Penganut aliran ini berusaha untuk melukiskan keadaan alam, khususnya dari aspek yang menarik, sehingga lukisan Naturalisme selalu bertemakan keindahan alam dan isinya. Monet merupakan salah satu tokoh pelukis Naturalisme, tetapi terkadang lukisannya mendekati Realisme.
Tokohnya antara lain John Constable, William Hogart, Frans Hall.
5. Aliran Impresionis

Impresionisme, maka asosiasi mereka biasanya tertuju pada lukisan-lukisan yang impresif, yaitu lukisan yang agak kabur dan tidak mendetail.
Pelukis ini sangat gemar melukis wanita, baik dalam kondisi berpakaian maupun tanpa busana. Lukisan impresionis sangat dipengaruhi oleh keadaan cuaca, karena melukis dilakukan di luar studio. Lukisan impresionis biasanya tidak mempunyai kontur yang jelas dan nampak hanya efek-efek warna yang membentuk wujud tertentu.
Tokohnya : Eduard Manet, Claude Monet,Auguste Renoir, Edward Degas dan Mary Cassat.
6. Aliran Ekspresionisme
Ekspresionisme merupakan aliran yang melukiskan aktualitas yang sudah didistorsikan ke arah suasana kesedihan, kekerasan ataupun tekanan batin.
7. Aliran Fauvisme
Aliran fauvisme sangat mengagungkan kebebasan berekspresi, sehingga banyak objek lukisan yang dibuat kontras dengan aslinya seperti pohon berwana 0ranye/jingga atau lainnya. Lukisan-lukisan fauvis betul-betul membebaskan diri dari batasan-batasan aliran sebelumnya.
Pelukis fauvisme cenderung melukis apa yang mereka sukai tanpa memikirkan isi dan arti dari sebuah lukisan yang dibuat. Maurice De Vlaminck, merupakan tokoh fauvisme yang banyak terinspirasi oleh goresan warna Vincent Van Gogh.
8. Aliran Kubisme
Aliran kubisme dilatar belakangi oleh konsep Paul Cezanne yang mengatakanbahwa bentuk dasar dari segala bentuk adalah silinder , bola, balok dan semua bentuk yang ada di dalam di pengaruhi oleh perspektif, sehingga bidang tertuju pada satu titik tengah. Karya Picasso menjadi insfirasi kemunculan karya- karya kubisme, karena motif geometris digunakan oleh Picasso.
Lukisan kubisme mengedepankan bentuk-bentuk germetris. Tokoh kubisme yang sangat terkenal adalah Picasso dan Paul Cezanne, tetapi di samping kedua tokoh ini masih banyak tokoh lain yg menganut Kubisme seperti Juan Gris.
9. Aliran Abstraksionisme

Abstraksionime adalah aliran yg berusaha melepaskan diri dari sensasi-sensasi atau asosiasis figuratif suatu obyek. Aliran Abstraksionis di bedakan menjadi dua yaitu.
Abstrak kubistis
Yaitu abstrak dalam bentuk geometrik murni seperti lingkaran kubus dan segi tiga
Tokoh aliraran ini berasal dari Rusia yaitu Malivich
10. Aliran Futuris
Aliran Futuris muncul di Itali pada tahun 1909, sebagai reaksi terhadap aliran kubisme yang dianggap dinamis penuh gerak, karena itu temanya cenderung menggambarkan kesibukan-kesibukan seperti,pesta arak-arakan, perang dll.
Tokoh aliran ini antara lain :
Carlo Carra
Buido Severini
Umbirto Boccioni
F.T Marineti
11. Aliran dadaisme
Aliran dadaisme merupakan pemberontak konsep dari konsep aliran sebelumnya. Aliran ini mepunyai sikap memerdekakan diri dari hukum-hukum seni yg telah berlaku. Ciri aliran ini sinis, nihil dan berusaha meleyapkan ilusi. Aliran ini dilatar belakangi oleh perang dunia pertama yg tak kunjung berhenti.
Perang yg tak kunjung padam memberi kesan hilangnya nilai sosial dari nilai estetika di muka bumi, sehinga pandangan dadaisme tidak ada estetika dalam karya seni. Tokoh Dadisme adalah Paul klee, Scwitters Tritan Tzara, Maron Janco.
12. Aliran Surealisme
Aliran surealis banyak di pengaruhi oleh
teori analisis psikologis. Sigmund Freud mengenai ketidak sadaran dalam
anatomisme dan impian. Surealisme sering tampil tidak logis dan penuh
fantasi, seakan-akan melukis dalam mimpi.
Saya akan memperlihatkan beberapa hasil lukisan saya(:
nah,ini sketsa hitam putih yang saya gambarkan(:Ini adalah sketsa hitam putih Buddha hasil karyaku(:
nah, itu gambar anime yang menggunakan pensil warna(:
Terima kasih sudah melihat blog ku..(:
Bye..










